Sabtu, 28 Mei 2011

Selamat Datang di Klik Sunnah - Rasulullah

Welcome to Click Sunah Nabi

Timbul Pertanyaan

Siapakah Orang yang mencintai Rasulullah ?

  • Orang yang selalu mengingat dan berselawat atasnya
  • Orang yang selalu mencontoh aktivitasnya
  • Orang yang selalu menjalankan sunahnya

Dan siapakah Orang yang Selamat Bersama Rasulullah
  • Yaitu Orang yang selalu berpegang pada sunah Rasulullah dan Alqur’an

Sudahkah kita untuk berusaha menjadi orang yang di sebut – sebut menjadi orang yang beruntung mendapat Rahmat dan Sapaat dari Alloh dan Rasululah di akhir zaman ?
Untuk ini kami mengajak anda berselancar mempelajari Hadist– Hadist shoheh Muslim dan Bokhori yang kami sajikan secara Ringkas Dan jelas dengan memakai bahasa
Indonesia lewat blog kami ini.

  • Mari kita mulai dengan membaca Bismillahirrohmanirrohim

Bersama blog yang kami posting ini, kami menyebut Dengan nama Alloh Yang maha pengasih dan maha penyayang untuk di beri kekuatan dan ke Imanan dalam dada kami untuk selalu menyampaikan kebenaran ayat – ayat Alloh walaupun satu ayat, dan dengan pengetauan kami sedikit tentang membuat blog ini, terpanggilah hati kami untuk mensiarkan Agama Alloh lewat dunia maya ini, mudah – mudahan usaha kami ini mendapat Ridho Alloh SWT dan menjadikan Kami termasuk Orang – Orang Yang membela agama Alloh semampu yang kami bisa. Amiin ya Rabbal Alamin.

Adapun hadist – hadist Ini kami kutip dari ringaksan Shahih Muslim Karangan Muhammad Nashrrudin Al Albani Yang di terjemahkan oleh KMCP Imron Rosadi

Adapun alasan kami menulis atau memposting klik sunnah Nabi Ini yaitu
Kami prihatin sekali ahir – ahir ini praktek – praktek yang di jalani oleh para kaum muslimin dan muslimat antara SUNNAH,BID’AH DAN TAKLIK.
Dan merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk saling mengingatkan untuk menuntut ilmu Alqur’an dan AS- SUNNAH agar kita dapat menghindari dan menolak syubhat di dalam memahami dien Islam ini. Telah kita sepakati bersama bahwa hanya dengan Al-Qur’an dan As - Sunah kita dapat selamat dan tidak akan tersesat

  • ” Rasulullah SAW bersabda :
” Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, jika kalian berpegang teguh dengan keduanya kalian tidak akan sesat selama-lamanya yaitu : Kitabullah dan sunah NabiNya”, ( Hr. Malik secara mursal, al- muwaththa’,juz 2 , hal.999)

Adakah pilihan lain agar kita termasuk dalam orang – orang yang selamat dan agar umat Islam ini memperoleh kejayaan lagi selain mengikuti Al –Qur’an dan As – Sunnah Rasulullah saw. Dan sebaik – baik generasi adalah generasi sahabat yang telah Alloh puji dan Alloh ridhai.
Suatu kebahagiaan kiranya jikalau kita termasuk dalam golongan yang selamat, golongan Tha’ifah Manshurah ( kelompok yang mendapat pertolongan Alloh ).

Kebanyakan umat Islam, kini terjebak dalam taklik buta.Terkadang suatu anjuran untuk mengikuti dan berpegang teguh pada Al- Qur’an dan Sunnah serta memalingkan jiwa dari selain keduannya di anggap sebagai seruan yang mengajak kepada pelecehan pendapat para ulama dan menghalangi untuk mengikuti jejak para ulama atau mengajak untuk menyerang perkataan mereka.Padahal tidak demikian yang di maksudkan, bahkan harus di bedakan antara mengkuti Nabi semata dengan pelecehan terhadap pendapat para ulama. Kita tidak boleh mengutamakan pendapat seseorang di atas apa yang telah di bawa oleh beliau dan tidak juga pemikirannya, siapapun orang tersebut.Apabila seseorang datang kepada kita membawakan suatu hadits, maka hal pertama yang harus kita perhatikan adalah keshahihan hadits tersebut kemudian yang kedua adalah maknanya. Jika sudah shahih dan jelas maknanya maka tidak boleh berpaling dari hadits tersebut walaupun orang disekeliling kita menyalahi kita, selama penerapanya juga benar.


Para Imam ulama salaf yang di jadikan panutan umat, mencegah para pengikutnya mengikuti pendapat mereka tanpa mengetahui dalilnya. Di mana ucapan Abu Hanifah : ” Tidak halal bagi seseorang untuk mengambil pendapat kami sebelum dia mengetaui dari mana kami mengambilnya.” Kemudian: ” Bila saya telah berkata dengan satu pendapat yang telah menyalahi kitab Alloh ta’ala dan sunah Nabi saw, Maka tinggalkanlah pendapatku.

Sedangkan mayoritas umat Islam sekarang ini mereka berkata, ” Ustadz saya berkata.”
Padahal sudah datang kepada mereka firman Allah dalam surat


Al – Hujurat ayat 1 : Yang artinya : ” Hai orang – orang yang beriman, jaganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya

Ibnu Abbas berkata : ” Hampir – hampir saja di turunkan atas kalian batu dari langit. Aku mengatakan kepada kalian : 


Rasulullah saw bersabda, tetapi kalian mengatakan : ” abu Bakar berkata , Umar berkata.”

  • Firman Allah dalam surat 7 dan 3
” Ikutilah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin – pemimpin selaiNya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran ( dari padaNya ).

Kemudian salah satu penyakit umat Islam sekarang ini disamping taklid buta adalah banyaknya para pelaku bid’ah. Dan di antara sebab – sebab yang membawa terjadinya bid’ah adalah :

1. Bodoh tentang hukum agama dan sumber – sumbernya.

Adapun sumber – sumber hukum Islam adalah Kitabullah, sunnah RasulNya dan Ijma’ dan Qiyas. Setiap kali zaman berjalan dan manusia bertambah jauh dari ilmu yang haq, maka semakin sedikit ilmu dan ulama tersebarlah kebodohan. Maka tidak ada yang mampu untuk menentang dan melawan bid’ah kecuali ilmu dan ulama. Apabila ilmu dan ulama telah tiada dengan wafatnya mereka, bid’ah akan mendapatkan kesempatan dan berpeluang besar untuk muncul dan berjaya dan tokoh – tokoh bid’ah bertebaran menyeret umat ke jalan sesat.

2. Mengikuti hawa nafsu dalam masalah hukum

Yaitu menjadikan hawa nafsu sebagai sumber segalanya dengan menyeret/ membawa dalil – dalil Al –Qur’an dan As – Sunnah untuk mendukungnya, dalil – dalil tersebut di hukumi dengan hawa nafsunya. Ini adalah perusakan terhadap syari’at dan tujuanya.

  • Firman Allah dalam surat Al – Jatsiyah : 23

” Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilah-nya dan Allah telah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatanya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah ( membiarkan sesat )...” ( Al- Jatsiyah : 23 )

3. Fanatik buta terhadap pemikiran – pemikiran orang tertentu.
Fanatik buta terhadap pemikiran orang – orang tertentu akan memisahkan antara seaorang muslim dari dalil dan al – haq. Inilah keadaan orang – orang yang fanatik buta pada zaman kita sekarang ini, Mayoritas terdiri pengikut sebagian madzhad – masdzhad, sufiyyah dan quburiyyun ( penyembah – penyembah kuburan ),yang apabila mereka diseru untuk mengikuti Al –Kitab dan As – Sunnah, mereka menolaknya. Dan mereka juga menolak apa – apa yang menyelisihi pendapat mereka. Mereka berhujah dengan madzab- madzab, syaikh-syaikh,kiyai – kiyai, babak – bapak nenek moyang mereka. Ini adalah pintu dari sekian banyak pintu – pintu masuknya bid’ah ke daam agama Islam ini.

4. Ghuluw ( berlebih – lebihan )
Contoh dari point ini adalah madzab khawarij dan syi’ah. Adapun khawarij, mereka ghuluw berlebihan dalam memahami ayat – ayat peringatan dan ancaman. Mereka berpaling dari ayat – ayat raja’ ( pengahrapan ), janji pengampunan dan taubat sebagaimana Allah SWT berfirman yang artinya :

” Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syrik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari ( Syirik ) itu, bagi siapa yang de kehendakinya ... ” ( An – Nisa : 48.166 )

5. Tasyabuh dengan kaum kuffar.
Tasyabbuh ( menyurupai ) kaum kuffar adalah sebab yang paling menonjol terjatuhnya seaorang kedalam bid’ah. Hal ini pulalah yang terjadi di zaman kita sekarang ini. Karena mayoritas dari kalangan kaum muslimin taqlid kepada kaum kuffar pada amal – amal bid’ah dan syirik. Seperti perayaan – perayaan ulang tahun ( maulid ) dan mengadakan hari – hari atau minggu – minggu khusus dan perayaan serta peringatan bersejarah ( menurut angapan mereka ) seperti : peringatan Maulid nabi. Isra’ Mi’raj,Nuzullul Qur’an dan yang lainya adalah meyerupai peringatan – peringatan kaum kuffar.

” Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk mereka”, ( Abu Daud ) 

6. Menolak bid’ah dengan bid’ah yang semisalnya atau bahkan yang lebih rusak.
Contohnya ialah kaum Murji’ah, Mu’tazilah, Musyabibhah dan Jahmiyyah. Kaum Murji’ah memulai bid’ahnya dalam mensikapi orang – orang yang di zamanya, mereka berkata: ” Kita tidak menghakimi mereka dan kita kembalikan urusanya kepada Allah SWT. Hingga akhirnya mereka sampai pada pendapat bahwa maksiat tidak memudharat-kan iman, sebagaimana tidak berfaedah ketaatan yang disertai kekufuran. Al- Baghdadi berkata : ” Mereka dinamakan Murji’ah karena mereka memisahkan amal dari ke imanan.”

Demikain, para ahlul bid’ah menjadikan kebid’ahan – kebid’ahan yang mereka lakukan sebagai satu amalan ataupun suatu sunnah, sedangkan yang benar – benar sunnah mereka jauhi. Padahal sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda :

” Barang siapa mengajarkan suatu amalan yang tidak ada keteranagannya dari kami ( Rasulullah ), maka dia itu tertolak,” ( HR. Muslim ) 

Saudaraku semua yang sedang membaca nasihat – nasihat kebenaran dari blog ini yang di rahmati Allah. Oleh karena itu jika kita mempelajari seluk beluk taqlid. Kemudian kita pelajari hakekat kebid’ahan niscaya kita tahu bahwa teryata antara bid’ah dan taqlid mempunyai hubungan yang sangat eart sekali. Jika kita perhatikan perbuatan bid’ah niscaya kita akan mengetaui bahwa pelakunya adalah seorang muqallid. Dan kalau kita melihat seorang muqallid, niscaya kita lihat dia temggelam dalam kebid'ahan, kecuali bagi mereka yang di rahmati oleh Allah SWT. Berikut ini ada beberapa sebab yang menunjukkan bahwa taqlid itu mempunyai hubungan yang erat denan bid'ah.

Muqallid tidak bersandar dengan dalil dan tidak mau melihat dalil; jika dia bersandar pada dalil, maka dia tidak lagi dinamakan muqallid.Demikian pula mubtadi', dia pun dalam melakukan kebid'ahan tidak berpegang dengan dalil kaena kalau perpegang dengan dalil mengadakan sesuatu hal yang baru tanpa dalil atau nash.

Taqlid dan bid'ah adalah tempat ketergelinciran yang sangat berbahaya yang menyimpangkan seseorang dari agama dan akidah. Karena dua hal tersebut akan menjauhkan pelakunya dari nash Al-Qur'an dan As-Sunnah yang merupakan sumber kebenaran.
Taqlid dan bid'ah merupakan sebab utama tersesatnya umat terdahulu.Allah SWT menceritakan dalam Al-Qur'an tentang Bani Isra'il yang meminta Musa As. untuk menjadikan bagi mereka satu ilah dari berhala, karena taqlid kepada para penyembah berhala yang pernah mereka lewati.

FirmanNya :
Dan kami seberangkan Bani Israil keseberang lautan itu, maka stelah mereka sampai pada sutu kaum yang telah menyembah berhala mereka, Bari Israil berkata : Hai Musa, Buatlah untuk kami sebuah ilah ( berhala ) sebagaimana mereka mempunyai beberapa ilah ( berhala )!. Musa menjawab: " Sesungguhnya kamu adalah kaum yang tidak mengetaui ( sifat - sifat Ilah )!. Sesungguhnya mereka itu akan di hancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang selalu mereka kerjakan." ( Al - A'raf : 139 - 139 )

Sekalipun Nabi Musa As. melarang dan mencerca mereka dan mereka mengetaui bahwa arca itu hanyalah bebatuan yang tidak memberi manfaat dan mudlarat, tetapi mereka tetap membikin patung anak sapi dan menyembahnya.

Hal ini disebabkan karena taqlid yang sudah menimpa diri mereka. Ayat ini sangat jelas menunjukkan bahaya taqlid dan hubunganya yag sangat erat dengan kebid'ahan bahkan dengan kesyirikan dan kekufuran. Hal inilah yang merupakan sebab kesetan bani Isra'il dan umat lainya, termasuk sebagian besar umat Muhammad SAW.
Terahir adalah bagaimana cara kita untuk keluar dari bid'ah ii.
Jalan keluar dari bid'ah ini telah di gariskan oleh Rasulullah SAW dalam banyak hadists. Dan satu diantaranya adalah berpegang teguh pada Al-Qur'an dan As - Sunnah dengan pemamahaman para Salafus Shahih, karena mereka adalah orang yang besar cintanya ke pada Allah dan RasulNya, paling kuat ittiba'nya, paling dalam ilmunya, dan paling luas pemahamanya terhadap dua wahyu yang mulia tersebut. Dengan cara ini seorang muslim mampu berpegang teguh dengan agamanya dan bebas dari kotoran yang mencemari dan terhindar dari semua kebid'ahan yang menyesatkan.
Mudah - mudahan Allah senantiasa memberikan taufiq dan hidayahNya kepada kita semua dan kepada saudara - saudara kita yang terjerumus dan bergelimang di dalam kebid'ahan. Mudah-mudahan pula Allah menambah ilmu kita, menganugrahkan kekuatan iman dan takwa untuk bisa tetap istiqomah di atas manhaj yang hak dan menjalani sisa hidup di jaman yang penuh fitnah ini dengan bimbingan syari'at Muhammadiyah ( Syariat yang di bawa oleh Muhammad SAW ), sampai kita bertemu Allah dengan membawa bekal husnul khatimah.
Amin Ya Rabbal Alamin

Arsip Blog