Sabtu, 27 Februari 2010

Permulaan Iman adalah Ucapan laa Ilaaha Illallah

        Dari Abu Jamrah, dia berkata, " Saya pernah menjadi penerjemah Abdullah bin Abbass di antara orang banyak, tiba - tiba ia di datangi oleh seoarang wanita seraya bertanya tentang Nabiidzi Al Jarri ( minuman keras ). Ibnu Abbas menjawab, " Bahwasanya para utusan Abdul Qais mendatangi Rasulullah SAW, Kemudian beliau bertanya, " Siapa para utusan ini ? atau dari  suku apa? " Mereka menjawab, " Kami  dari suku Rabi'ah. " Beliau berkata, Selamat datang para utusan, Jangan merasa hina atau menyesal. " Mereka berkata, " Wahai Rasulullah bahwasanya kami datang dari daerah yang sangat jauh, dan antara tempat kami dan tempat engkau terdapat perkampungan kafir dari suku Mudhar. Kami tidak bisa mendatangi engakau kecuali pada bulan Haram, oleh karena itu tunjukilah kepada kami suatu perkara jelas yang akan kami sampaikan pada kaum yang berada di tempat kami,serta denganya kamu masuk surga." Ibnu Abbas berkata, " lalu Beliau memerintahnkan mereka 4 ( empat ) perkara dan melarang dari 4 ( empat ) perkara, Beliau memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah SAW semata. Beliau bertanya," Tahukah kalian, apa hakikat iman kepada Allah SWT?" Mereka menjawab," Allah dan Rasul-Nya lebih mengetaui?" Beliau menjawab, " ( Yaitu ) Persaksian bahwasanya Tiada Tuhan Selain Allah SWT, dan ( Persakasian pula) bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah SWT,serta mendirikan shalat, menuaikan Zakat,Puasa di bulan Ramadhan dan engkau menyerahkan 1/5 ( seperlima ) dari harta rampasan perang.Beliau melarang mereka membuat Duba'( membuat minuman keras di dalam labu),dalam guci, dan dalam bejana yang di cat," Syu'bah berkata," Kadangkala Beliau mengatakan, " Di dalam wadah yang di ukir," Kemudian beliau bersabda," Jagalah perkara ini dan sampaikan kepada orang yang ada di tempat kalian. " ( Muslim 1/35 - 36 ).

Tidak ada komentar:

Arsip Blog